Mekanisme Kerja Sabun dalam Inaktifasi Virus Corona

Blog Single

Oleh
Affida Hana Amalia1) dan Didi Nur Jamaludin2)
1)
Mahasiswa Tadris Biologi IAIN Kudus

2)Dosen Tadris Biologi IAIN Kudus

Kasus virus corona atau sering disebut Covid-19  akhir–akhir ini menggemparkan dunia. Kasus ini berawal dari suatu wilayah di negara China yaitu Wuhan, pada akhir Desember 2019 mengumumkan adanya serangan wabah berupa virus di wilayah tersebut. Hal tersebut membuat wilayah Wuhan harus di Isolasi dikarenakan penyebaran virus Covid-19 yang sangat cepat. Penularan virus dapat terjadi karena virus masuk kedalam tubuh manusia melalui hidung, mata, dan juga mulut. Kebanyakan kasus penularan virus terjadi karena individu kurang menjaga kebersihan diri, terutama bagian tangan. Seperti yang kita ketahui, bahwa tangan merupakan bagian tubuh yang sangat sering digunakan untuk berinterasi dengan sesama, dan kita pun tidak mengetahui apakah individu atau benda yang terlibat dalam kegiatan sehari–hari bebas dari virus atau pun bakteri. Oleh karena itu WHO (World Health Organization), memberi himbauan kepada masyarakat seluruh dunia untuk sesering mungkin mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Apakah mencuci tangan harus dengan menggunkan sabun?.

CDC (Centers for Disease Control and Prevention) merekomendasikan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan membilasnya dengan menggunakan air mengalir, karena mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun lebih efektif daripada setetes gel yang belum Anda gosokkan. Oleh karena itu tidak perlu panik, jika hand sanitizer mengalami kelangkaan karena masih banyak alternatif lainnya. Struktur sabun memiliki dua molekul berupa bagian yang bersifat hidrofilik yakni dapat berinteraksi dengan air dan hidrofobik  yakni tidak dapat berinteraksi dengan air, namun bisa berikatan lemak. Hal inilah yang menjadikan sabun dapat menghancurkan struktur luar virus yang berupa glikoprotein dan lipid.

Mekanisme kerja sabun pada virus corona hampir mirip dengan noda minyak pada tanggan. Mula–mula molekul sabun akan bergerak mendekati virus, bagian hidrofobik sabun akan masuk melalui celah antar lipid dengan protein kemudian pada bagian hidrofobik sabun akan masuk dan mengikat bagian hidrofobik lipid, sehingga ikatan lipid bilayer akan merenggang. Pada penggunaan sabun yang sedikit hanya akan merenggangkan membran lipid, sedangkan penggunaan sabun yang banyak (menyesuaikan ukuran telapak tangan) akan membentuk micells yang nantinya akan larut bila terkena air, hal tersebutlah yang akan menghancurkan struktur luar dari corona virus dan pada akhirnya virus tersebut akan hanyut bersama dengan partikel dari sabun.

United Nations Children’s Fund (UNICEF) dalam laman website resminya menyatakan bahwa ada beberapa tahap dalam mencuci tangan secara benar,

  1. Membasahi tangan dengan air yang mengalir
  2. Mengaplikasikan sabun dengan cukup, atau di sesuaikan dengan ukuran tangan
  3. Menggosok bagian tangan, yang meliputi punggung tangan, celah antar jari, celah kuku, dan juga telapak tangan dengan durasi 20 detik
  4. Membilas dengan menggunakan air yang mengalir
  5. Mengeringkan tangan dnegan menggunakan sapu tangan bersih atau tisu sekali pakai.

UNICEF juga memaparkan bahwa, diantara mencuci tangan dengan menggunaan sabun dan penggunaan hand sanitizer keduanya sama pentingnya jika digunakan dengan cara dan proporsi yang benar, dimana hand sanitizer digunakan pada saat kita berada diluar ruangan atau berada di tempat umum yang tidak menyediakan tempat cuci tangan beserta sabun. Namun penggunaan sabun lebih efektif dibanding penggunaan hand sanitizer

Mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau tidak menggunakan sabun, merupakan dua hal yang berbeda. Mencuci tangan tanpa sabun bisa jadi hanya meluruhkan kotoran yang ada di tangan, namun belum tentu dapat ’’menghancurkan’’ struktur luar virus. Maka sekarang sudah menjadi suatu keniscayaan toilet publik menyediakan sabun cair, untuk memberikan kesempatan orang untuk cuci tangan dengan sabun selama minimal 20 detik. Bila Anda belum mencuci tangan, usahakan jangan menyentuh bagian wajah terutama mulut, mata, dan hidung karena 3 bagian tersebut pintu masuk bagi virus kedalam tubuh kita, dan bila tidak memungkinkan mencuci tangan, maka gunakanlah hand sanitizer untuk meminimalisir.

Share this Post1:

Galeri Photo