MAHASISWA IAIN KUDUS PRODI TADRIS BIOLOGI BERIKAN PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER EKSTRAK PARIJOT

Blog Single

Pandemi Covid-19 meningkatkan kesadaran diri dalam mematuhi protokol kesehatan. Salah satu protokol kesehatan yang harus ditaati yaitu anjuran untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tetapi, sabun dan air mengalir tentu tidak efektif digunakan untuk mencuci tangan jika sedang melakukan aktivitas di luar rumah. Ketika dalam kondisi yang tidak memungkinkan tersebut, penggunaan sabun dan air dapat diganti dengan hand sanitizer. Keunggulan hand sanitizer yang dapat digunakan ketika dalam keadaan darurat, menyebabkan kebutuhan hand sanitizer semakin meningkat di tengah wabah covid-19.

Meningkatnya kebutuhan hand sanitizer dapat diatasi dengan inovasi pembuatan hand sanitizer sendiri di rumah, menggunakan takaran yang sesuai dengan standar WHO.  Oleh karena itu, mahasiswa KKN Kelompok 84 yang beranggotakan 12 orang memiliki inisiatif untuk mengadakan pelatihan pembuatan hand sanitizer sesuai dengan standar           WHO. Hand sanitizer produksi mahasiswa KKN Kelompok 84 berbeda dengan hand sanitizer yang biasa dijual di pasaran, karena mengandung ekstrak parijoto dengan aroma kopi muria. Alasan penggunaan ekstrak parijoto dengan aroma kopi muria dalam hand sanitizer yaitu untuk memanfaatkan potensi alam daerah Kudus, sekaligus mengenalkan kearifan lokal daerah Kudus. Parijoto sendiri merupakan buah khas gunung muria yang mengandung antioksidan alami, dan baik untuk kekebalan tubuh.

Pelatihan pembuatan hand sanitizer ekstrak parijoto dengan aroma kopi muria, dilaksanakan pada Hari Ahad, 30 Agustus 2020 Pukul 09.00-11.00 WIB di Aula Balai Desa Tuwang, Karanganyar, Demak. Pelatihan ini dihadiri oleh 20 peserta pelatihan, yaitu remaja putri Desa Tuwang. Proses pelaksanaan pelatihan berjalan dengan tetap mematuhi pedoman protokol kesehatan.

Kegiatan pelatihan diawali dengan absensi peserta pelatihan dan pembagian konsumsi, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.  Sambutan pertama dari Akhmad Tsani Syaifuddin, selaku Ketua KKN Kelompok 84. Sambutan kedua dari Achmad Ali Fikri, M.Pd., selaku  Dosen Pembimbing Lapangan KKN Kelompok 84. Sambutan terakhir dari Prayiko, SH., M.H., selaku Kepala Desa Tuwang, sekaligus meresmikan pembukaan pelatihan pembuatan hand sanitizer ekstrak parijoto dengan aroma kopi muria. Kemudian dilanjutkan penyerahan plakat dan handsanitizer kepada Kepala Desa Tuwang, oleh Dosen Pembimbing Lapangan KKN Kelompok 84 IAIN Kudus.

Pembuatan hand sanitizer ekstrak parijoto dengan aroma kopi muria cukup mudah dilakukan, yaitu dengan memblender buah parijoto kemudian disaring dan diambil ekstraknya. Setelahnya, ekstrak parijoto dicampur dengan alkohol, aquades, gliserin,  dengan takaran yang sesuai dengan standar WHO. Terakhir, campuran ekstrak parijoto dan beberapa zat kimia diberi aroma kopi muria. Pelaksanaan pelatihan pembuatan handsanitizer yang dipandu oleh Ika Tamara Dewi dan Anggun Firma Rahmawati selaku perwakilan anggota Kelompok 84, berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme dari 20 remaja putri Desa Tuwang yang mengikuti pelatihan. Kegiatan pelatihan ditutup dengan foto bersama 12 anggota KKN Kelompok 84, DPL, Kepala Desa Tuwang, dan 20 remaja putri Desa Tuwang.

Adanya pelatihan pembuatan handsanitizer ekstrak parijoto dengan aroma kopi muria oleh anggota KKN Kelompok 84 IAIN Kudus Prodi Tadris Biologi, diharapkan agar masyarakat Demak dapat termotivasi untuk memproduksi handsanitizer dengan bahan-bahan yang khas berasal dari Kota Demak. Sehingga, handsanitizer tidak hanya diproduksi untuk mencegah penularan covid-19, tetapi juga mengenalkan kearifan lokal dari daerah Demak seperti yang telah dicontohkan oleh mahasiswa KKN Kelompok 84 IAIN Kudus Prodi Tadris Biologi.

Share this Post1:

Galeri Photo