Mencari Sinyal, Demi Kuliah Online

Blog Single

Pandemi covid 19 masih melanda di Indonesia, khususnya kota Kudus yang pada akhir bulan Mei hingga awal bulan Juni mengalami lonjakan kasus covid 19. Tentunya keadaan tersebut membuat kegiatan perkuliahanpun masih harus tetap dilaksanakan secara daring. Untuk tetap bisa mengikuti perkuliahan online tentu harus didukung dengan signal atau jaringan internet yang memadai agar pembelajaran perkuliahan dapat berjalan dengan baik.

Kala itu, saya adalah mahasiswi tadris biologi semester 6 dan pada mulai pertengahan bulan Juni tugas UAS sudah mulai di tugaskan oleh bapak ibu dosen. Namun, memasuki waktu UAS mendadak rumah saya sulit untuk akses signal internet. Bahkan untuk searching satu topik di google bisa sampai setengah jam sendiri. Sebelumnya rumah saya memang sudah agak terkendala susah signal, hingga teman-teman yang ketika berkunjung juga selalu mengeluhkan susah signal. Saya sendiripun kurang mengetahui penyebab susahnya akses signal didaerah saya padahal daerah saya termasuk dataran rendah yang dekat dengan jalan raya Pantura.

Hal tersebut akhirnya membuat saya harus keluar rumah dan mencari signal atau WiFi untuk bisa mengikuti perkuliahan online dan mulai mengerjakan tugas UAS. Saat itu saya bingung harus mencari kemana tempat yang baik, kondusif, dan aman untuk nugas UAS jangka lama. Karena pada saat itu lonjakan covid 19 juga berimbas pada desa saya menjadi desa zona merah sehingga diberlakukan lockdown digang rumah saya. Hal itu membuat penjagaan dan pengawasan dilakukan dengan ketat didaerah saya.

Alternatif yang saya tuju kala itu adalah rumah saudara saya yang juga tersedia WiFi. Namun, ketika itu juga saya harus mendengar kabar saudara saya juga terkena musibah terpapar covid 19 dan beberapa saudara disanapun juga akhirnya terpapar covid 19. Tak berhentik disitu, saya sempat terpikirkan untuk dikampus atau Perpustakaan Daerah Kudus yang juga biasanya alternatif saya. Namun, tentunya aktifitas kampus dan lingkungan Perpustakaan Daerah Kudus juga dibatasi saat terjadi lonjakan dan pertimbangan lain karena jaraknyapun lumayan jauh dari rumah untuk bolak-balik saya nugas kuliah.

Tentunya, kesedihan bercampur rasa bingung menyelimuti benak saya. Disaat semua disarankan serba dirumah saja, saya harus keluar rumah untuk bisa menyelesaikan tanggung jawab saya. Saya tetap mencari jalan lain agar bisa mengatasi masalah ini. Dan percaya bahwa Allah tidak akan menguji hambanya diluar batas kemampuannya. Dan benar saja, ketika saya yakin seperti itu Allah menunjukkan jalanNya.

Tidak sengaja saya lewat didepan Koramil 05/Mejobo. Saya baru ingat setelah membaca pamflet yang dipasang didepan kantor Koramil bahwa disana menyediakan akses WiFi gratis untuk pelajar. Akhirnya, setelah saya pertimbangkan ulang saya beranikan diri untuk mencoba kesana. Karena letak kantor Koramil Mejobo dekat dengan rumah saya. Hanya berjarak 500m dari rumah dan tentunya terjaga keamanannya, dan kondusifitasnya oleh bapak-bapak TNI.

 

Awalnya saya ragu, takut dan sungkan masuk kedalam pangkalan militer yang notabennya pasti laki-laki. Namun, niat dan tekat saya untuk bisa tetap bertahan disemester 6 ini membuat saya memiliki keberanian masuk kedalam. Bersyukur sekali, karena ketakutan tersebut ditumpas dengan saya diterima baik dan hangat oleh bapak tentara yang sedang piket. Danramil 05/Mejobo, Kapten Infanteri Heru Cahyono juga mengetahui  saya nugas kuliah disana dan beliau juga menerima saya dengan sangat baik. Akhirnya saya sering ke Koramil Mejobo untuk ikut perkuliahan online melalui google meet atau zoom meeting maupun pertemuan online kampus saat sedang mendekati event lomba IPPBMM di Yogyakarta pada akhir Juni 2021.

Syukur kepada Allah, saya bisa mengikuti perkuliahan online dan tugas UAS semester 6 sampai dapat terselesaikan. Terimakasih juga teruntuk kedua orang tua saya, keluarga, dan teman saya yang selalu support. Bapak ibu dosen yang juga selalu respon dan respect terhadap mahasiswa-mahasiswanya. Kantor Koramil 05/Mejobo yang telah menjadi tempat saksi saya berjuang menempuh studi di kampus IAIN Kudus.

Inayatun Ni`mah

Mahasiswa Tadris Biologi Angkatan 2018

Share this Post1: